• Sabtu, 30 September 2023

Meskipun Sudah Berdamai, IPW Desak Kapolda NTT Copot Kapolsek Komodo Atas Dugaan Penganiayaan

- Sabtu, 16 September 2023 | 22:24 WIB
Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso. (PMJ News)
Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso. (PMJ News)

MANGGARAI BARAT - Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan Kapolsek Komodo, AKP Ivans Djarat terhadap Guido Andre Sandi, satpam BRI Unit Nggorang nampaknya berbuntut panjang.

Meskipun kasus tersebut sudah dimediasi, dan kedua belah pihak (korban dan pelaku) sudah berdamai, namun ada desakan agar Kapolda NTT Segera mencopot Ivans Djarat dari jabatannya.

Desakan ini keluar dari mulut Sugeng Teguh Santoso, Ketua Indonesia Police Watch (IPW).

Baca Juga: Sadis! Kapolsek di NTT Diduga Aniaya Satpam BRI Hingga Babak Belur

Sugeng menyoroti kasus ini karena dianggap jika perbuatan tersebut tidak seharusnya dilakukan khususnya pada seorang Kapolsek.

"Perilaku oknum polisi menjabat Kapolsek Labuan Bajo ini perilaku yang tercela, kemudian tindakan pidana," kata Sugeng saat dihubungi belum lama ini.

Sugeng meminta agar Kapolsek tersebut dicopot hingga diproses pidana atas tindakannya yang meresahkan itu.

"Oleh karena itu harus segera dicopot itu Kapolseknya apapun alasan peneguran itu dia harus dicopot dan diproses pidana. Pak Kapolda ataupun ya pak Kapolda harus copot ini orang, kemudian di proses kode etik," ucapnya.

Diketahui sebelunya Kapolsek Komodo, AKP Ivans Djarat, menganiaya korban setelah ditegur karena menggunakan helm ketika masuk ruang ATM di wilayah Nggorang, Labuan Bajo.

"Selamat pagi, Pak mohon helmnya dikasih keluar," ujar korban, Guido Andre Sandi, mengulangi ucapannya saat menegur Ivans.

Setelah ditegur, Ivans justru emosi dan memukuli korban. Korban pun sempat dibawa ke Polsek, dan kembali mendapatkan pukulan dari pelaku hingga dibenturkan ke tembok.

Kepada awak media, polisi berpangkat AKP tersebut mengatakan dirinya tersulut emosi karena masalah keluarga.

Menurutnya, ia ditegur saat menekan PIN ATM untuk mengirimkan uang.

“Saya ditegur beberapa kali, lalu Pin yang saya tekan salah beberapa kali juga akhirnya tersulutnya emosi saya. Tapi saya mengakui kesalahan saya, bahwa saya dan saya minta maaf,” ujar AKP Ivans, dikutip Voxntt, Rabu (13/09/2023).

Halaman:

Editor: Kristianus Nardi Jaya

Tags

Terkini

X