Penindasan - Kasus bullying tidak hanya terjadi di sekolah namun, banyak juga kasus bullying terjadi di pesantren.
Lembaga non-formal yang disebut sebagai penanam moral kebaikan ini, juga tidak lepas dari kasus bullying.
Bahkan, korban tidak hanya mengalami luka atau trauma. Ada juga korban bullying di pesantren yang meninggal dunia.
Untuk itu, kasus bullying di pesantren harus menjadi perhatian serius. Berikut ini cara mencegah bullying di pesantren yang bisa diterapkan.
1. Mengoptimalkan Peran Pengurus Pesantren
Pengurus pesantren mempunyai peran seperti orang tua. Karena mereka yang mengurus keamanan, mengatur konsumsi santri, dan merawat santri jika sakit.
Jika para pengurus pesantren tidak menjalankan perannya dengan baik, maka kegiatan santri akan terhambat.
Baca Juga: Jangan Salah Ambil Tindakan Menghadapi Bullying di Lingkungan Sekolah, Bisa Merusak Mental Anak
Begitu pun dalam masalah bullying kalau pengurus pesantrennya tidak melakukan kontrol dan penindakan, maka kekerasan di pesantren akan dianggap wajar.
Seharusnya, pengurus pesantren ini mengawal pergaulan santri di dalam pondok. Jika ada santri yang bersikap kasar, senang memaki, merendahkan, maka pengurus pesantren harus cepat bertindak.
Misalnya, diberikan pendampingan khusus oleh guru BK atau pengasuh pondok. Bisa juga langsung berkoordinasi dengan keluarga santri
2. Setiap Kamar Harus Mempunyai Koordinator Kamar