Jakarta- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan sebanyak 15 pucuk senjata api atau senpi saat menggeledah rumah Dito Mahendra di Jakarta Selatan. Pada Maret 2023.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengungkapkan, belasan senjata api yang ditemukan itu ada dari berbagai jenis. Mulai dari jenis Glock hingga senjata laras panjang.
Dalam geledah tersebut 5 tim menemukan 15 pucuk senjata api berbagai jenis," kata Ali pada Jum'at 17 Maret 2023.
Ali menjelaskan senjata yang ditemukan ada yang berupa pistol hingga senjata laras panjang
"Lima pistol berjenis Glock, satu pistol SNW, satu pistol Kimber Micro serta delapan senjata api laras panjang". Ucapnya
Ali mengatakan, temuan belasan senjata api tersebut selanjutnya diserahkan kepada pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti.
Ia mengatakan KPK nantinya akan menelusuri asal-usul senjata api tersebut. Sebab, kata dia, bisa saja senjata api tersebut merupakan hasil tindak pidana pencucian uang yang dilakukan oleh salah satu tersangka kasus yang sedang ditangani KPK.
"Karena kita tahu modus TPPU saat ini begitu kompleks. Bisa jadi membelanjakan menyamarkan, menyembunyikan asal usul dari hasil tindak pidana korupsi sebagai predikat crime nya sebagai tindak pidana asalnya yang menjadi kewenangan KPK saat ini," ujar dia.
Belakangan, Dito Mahendra sering dikaitkan dengan KPK. Pasalnya, Dito Mahendra ditengarai memiliki hubungan dengan bekas Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi Abdurrachman yang terseret kasus suap, gratifikasi, dan pencucian uang. Dito Mahendra sudah beberapa kali dipanggil sebagai saksi oleh KPK.
Baca Jug: Daftar Kasus Pembunuhan Berencana yang Mengemparkan Publik Secara Beruntun Pelaku Divonis Mati
Majalah Tempo edisi 5 Februari 2023 menyebutkan terdapat aliran uang kepada Dito. Berdasarkan dokumen yang diperoleh Tempo, Dito diduga menerima aliran dana dari Nurhadi melalui orang kepercayaannya di Surabaya.
Uang ditransfer secara bertahap dalam kurun waktu Februari hingga Mei 2016. Pada 20 Februari misalnya, Dito diduga menerima Rp 200 juta dari orang kepercayaan itu melalui salah satu bank pelat merah. Transfer terus berlanjut.
Dua pekan berselang orang kepercayaan itu kembali menyetorkan Rp 400 juta kepada Dito. Pada akhir Maret, Ia juga mengirim Rp 200 juta. Pada April, nominal uang yang ditransfer makin besar, yakni Rp 750 juta
KPK sebelumnya telah memanggil Dito sebanyak tiga kali, namun selalu mangkir. Dito baru memenuhi panggilan KPK pada Senin, 6 Februari 2023. Dito menjalani pemeriksaan selama 5 jam. Setelah pemeriksaan, Dito tidak menjawab saat di tanya awak media.