Terkait Camat Wajo Yang Diduga Hindari Wartawan, Sekjen LAKIN Angkat Bicara

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 16:47 WIB
Foto : Camat Wajo Hamna Faisal dan Sekjen Lembaga Anti Korupsi Nasional (LAKIN) Ikhsan Mapparenta Dg Tika
Foto : Camat Wajo Hamna Faisal dan Sekjen Lembaga Anti Korupsi Nasional (LAKIN) Ikhsan Mapparenta Dg Tika

MAKASSAR, --Terkait camat wajo Hamna Faisal yang diduga menghindari wartawan untuk menggali informasi, Sekjen Lembaga Anti Korupsi Nasional (LAKIN) Ikhsan Mapparenta Dg Tika angkat bicara, Sabtu (18/03/2023)

Ikhsan Mapparenta Dg Tika, yang dimintai tanggapan terkait adanya seorang pejabat di Kota Makassar yang diduga menghindari wartawan disaat ingin di wawancarai dikarenakan ada sesuatua yang hendak dikonfirmasi terkait hasil Konferensi Pers Polda Sulsel Jumat Curha lalu, Jumat (03/03) di Wilayah Kelurahan Kecamatan Wajo.

"sebagai kepala wilayah pemerintah kecamatan wajo tidak seharusnya bersikap begitu, Apalagi terhadap teman teman media atau wartawan,karna seorang camat harus senantiasa bersikap simpati bukan antipanti. Sebab ada undang undang keterbukaan informasi publik yang dimana media harus bekerja sesuai forsinya, sebagai kontrol sosial,"ujar Ikhsan Mapparenta Dg.Tika, saat dimintai komentar melalui via Telfond whatsaap, sabtu (18/03).

Baca Juga: Diduga Hindari Wartawan, Ada Apa Dengan Camat Wajo ?

Iksan sapaan akrabnya Ikhsan Mapparenta Dg.Tika menambahkan, jadi seorang camat memang harus siap menerima siapa pun, apalagi yang namanya media atau wartawan yang ingin wawancara, kenapa mesti takut dan harus berbohong agar bisa terhindar dari wawancara media,ada apa? tidak boleh bersikap demikian, karna seorang camat bertanggung jawab atas lingkup wilayah kerjanya dan harus senantiasa berada di tengah tengah bersama masyarakatnya, Demi untuk kepentingan warga serta terwujudnya pelayanan kepada masyarakatnya dan camat harus bukan hanya siap bekerja 24 jam dalam sehari semalam.Tapi harus 26 jam sehari semalam,karna tidak muda menjadi seorang camat," tegasnya

Sambung Iksan "Punya tanggung jawab yang sangat besar, ini baru urus satu media saja sudah susah dan diduga berbohong. Kalau memang tidak bisa menjadi seorang kepala wilayah pemerintah kecamatan,alangkah baiknya mundur saja.karna masih banyak orang yang bisa dan banyak orang pintar dan punya etika yang baik apalagi dimakassar banyak orang hebat,"tuturnya

Baca Juga: Ternyata Eks Camat Wajo Belum Mengembalikan Kerugian Negara, Terkait Kasus Korupsi Honorarium Satpol PP

Sementara Direktur Kumbanews.com Muh.Yusuf Hafid, sekaligus wartawan mengungunkapkan bahwa pada Intinya seorang camat harus sensitif,responsif,aspiratif dan harus menyalin komunikatif baik terhadap persoalan sekecil apa pun yang terjadi di tengah tengah masyarakat.

Camat harus bisa menjadi orang yang pertama mengetahui secara ditail soal info dimasyarakatnya. Bila merasa berat menjadi camat atau tidak mampu menjalankan tugas fungsi sebagai aparatur sipil negara (ASN) dalam hal ini sebagai pejabat publik maka sebaiknya mengundurkan diri, apalagi dengan kejadian ini membohongi wartawan hilang wibawa seorang camat,"ungkapnya Ucu sapaan akrab Muh.Yusuf Hafid

Diketahui kejadian itu terjadi pada Jumat (17/03/2023) siang. Dimana saat dimintai konfirmasi dirinya (camat wajo) mengaku sedang mengikuti program Jumat curhat bersama Kapolres Pelabuhan Makassar dan mengirim foto dokumentasi Jumat curhat dengan Kapolres Pelabuhan Makassar.

Padahal kenyataan sebenarnya acara tersebut sudah selesai sejak jam 9.00 pagi. Sementara wartawan mengkonfirmasi melalui pesan whatsapp pada jam 11.45 siang.

Hal itu terungkap setelah wartawan kumbanews mengkonfirmasi ke salah satu anggota Polres Pelabuhan. Dirinya mengaku bahwa acara tersebut sudah selesai pada jam 9.00 pagi tadi.

Acaranya sudah lama selesai dan dilaksanakan di jalan Muhammadiyah,"ucap salah satu anggota Polres Pelabuhan Makassar kepada kumbanews, Jumat (17/03/2023).

Sebelumnya pada Kamis kemarin wartawan kumbanews mengkonfirmasi ke camat wajo terkait keluhannya warganya pada Jumat curhat (03/03/2023) dimana mereka mengeluhkan terkait penanganan pungutan liar (pungli) yang masih marak terjadi di wilayah kecamatan Wajo, juga parkiran mobil expedisi yang memakai bahu jalan sehingga menimbulkan kemacetan serta penertiban gudang dalam kota.

Halaman:

Editor: Kristianus Nardi Jaya

Tags

Terkini

X