NGANJUK - Penyidik Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Nganjuk terus mencari siapa oknum yang tega memotong anggaran Bantuan Operasional Pendidikan (BPO). Kamis (1/12/2022)
Penyidik mendalami khusus penyaluran tahap pertama dari program Kementerian Agama (Kemenag) pusat tersebut.
Dilansir matakamera.net, Terpisah, Kepala Kejari Nganjuk Nophy Tennophero Suoth membenarkan bahwa pihaknya mulai melakukan serangkaian pemeriksaan, terkait dugaan kasus pemotongan dana BOP Kemenag RI.
Nopy menjelaskan, salah satu pihak yang diperiksa adalah seorang pegawai di lingkungan Kantor Kemenag Nganjuk.Jawq Timur
Baca Juga: RKUHP Tidak Bertentangan dengan Hukum Adat
"Saksi yang diperiksa terkait dugaan korupsi BOP dijadwalkan minggu depan. Kemarin (Kamis, 01/12/22)," ujar Kajari Nophy, dikonfirmasi wartawan via ponsel Jumat (2/12/2022).
Kejari menambahkan, terkait perkara ini, dugaan korupsi dana BOP yang disalurkan untuk puluhan ponpes dan madin di Kabupaten Nganjuk diduga dipotong oleh pelaku.
Namun, Nophy belum menyebut detail nilai uang yang diduga dikorupsi. Ia hanya menyebut kisaran ratusan juta rupiah.
Baca Juga: Diduga Langgar Perda, PERAK Desak Pemkot Makassar Tutup THM Pentagon
"Kami masih terus mengumpulkan barang bukti dan keterangan,” ujarnya.
Artikel Terkait
Wow.. Kejagung Temukan Bukti Dugaan Korupsi BTS 4G Bakti Kominfo
KPK Diminta Ikut Kontrol Kasus Dugaan Korupsi Tambang Pasir Takalar
Diduga Ada Muatan Korupsi Bantuan Sapi Melalui Kementrian Pertanian Pusat. Nama Aspirator DPR RI Ikut Terseret
Lontara Desak Kapolda Sulsel Mengumumkan TSK Kasus Korupsi BPNT
Endus Aroma Korupsi Proyek PONED PKM Luwu Timur, PERAK : Pastikan Bongkar Kerja Kotor Meraka.
Desak Polda Sulsel, ACC Heran Dengan Kerja Kepolisian Terkait Kasus Korupsi BPNT Sulsel