Jakarta - Kurang dari 2 tahun lagi, Indonesia akan menyelenggarakan Pemilihan Umum secara serentak.
yakni pemilihan anggota legislatif DPR, DPD, DPRD, serta Presiden dan Wakil Presiden.
Beragam upaya harus dilakukan demi terwujudnya pemilu yang aman dan damai.
Seluruh elemen masyarakat diminta untuk turut serta mengawal pesta demokrasi tersebut.
Apalagi ajang pemilu memang membutuhkan perhatian dari semua pihak.
Baca Juga: Kemenkes Siapkan Fasilitas Kesehatan di IKN
Di sisi lain, tokoh masyarakat hingga pemuka agama juga bisa mengambil peran agar tidak ada residu pemilu yang menimbulkan kebencian sehingga menjadi kerugian besar bagi bangsa.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan seluruh pihak memiliki peran penting dalam mentransformasi pola pikir lama dalam pemilu.
Menurutnya, arena pemilu harus diramaikan dengan adu gagasan, visi, misi dan rekam jejak calon pemimpin baru.
Baca Juga: Ciri-ciri Kolesterol Tinggi yang Bisa Dilihat Saat Berjalan
Menurutnya, perubahan strategi dari politik identitas ke politik kebangsaan memerlukan komitmen kuat, terutama dari peserta pemilu dan tim sukses.
Hanta juga mendorong poros politik agar tidak terbelah dua atau bipolar seperti Pemilu 2014 dan 2019.
Dirinya berharap akan muncul tiga, bahkan empat pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Baca Juga: Kasus KDRT, Berkas Perkara Tersangka Ferry Irawan Sudah di Limpahkan ke Kejaksaan Tinggi
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menambahkan, kesuksesan Pemilu 2023 bukan sekadar indikator kualitatif. Kualitas pesta demokrasi juga mesti diperhatikan.
Artikel Terkait
MUI Kalteng Menghimbau Jaga Kerukunan Jelang Pemilu 2024
Menolak Politisasi Tempat Ibadah Jelang Pemilu 2024
KPU Wujudkan Pemilu Berjalan Secara Aman dan Damai
Bacaleg NasDem Selayar Yakin Duduki Kursi Ketua DPRD di Pemilu 2024 Mendatang.
Fakta Baru, Mencegah Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024
Komitmen Kebangsaan Cegah Politik Identitas Jelang Pemilu 2024